PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF
Oleh: Pargito*
1. Pendahuluan
Penelitian pada dasarnya adalah mencari atau membuktikan adanya kebenaran secara ilmiah. Yaitu kebenaran yang didasarkan pada langkah, prosedur dan pendekatan yang logis, dapat diterima akal. Kebenaran disini bukan mutlak, karena kebenaran mutlak hanya dari Allah. Kebenaran penelitian adalah sementara, dan tidak mungkin seratus persen, pasti ada simpangan. Contoh teori Geosentris (bumi pusat tatasurya)yang pada waktu itu diikuti dan dinyatakan benar, tetapi setelah dilakukan penelitian saksama terfalsifikasi dan kemudian yang diterima adalah teori Heliosentris(matahari pusat tatasurya). Namun dalam rangka kepentingan pendidikan keduanya dibutuhkan.
Kebenaran tidak hanya dapat dibuktikan secara statistik, dalam perspektif penelitian kualitatif lebih mengarah pada pembentukan keyakinan atau kebenaran yang didasarkan hasil konsensus, reduksi, dan refleksi. Secara konsensus (kesepakatan triangulasi-kolaboratif), reduksi (–intisari- penyederhanaan), dan reflektif (-hasil pemikiran kritis terhadap suatu gejala yang terus menerus) sehingga ditemukan keajegan.
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperanserta, yaitu peneliti harus terlibat secara langsung dan terus menerus selama proses penelitian, peranan peneliti sangat dominan dan menentukan keseluruhan skenarionya. Sebagai pengamat, peneliti berperanserta dalam kehidupan sehari-hari subjek (responden) pada setiap situasi yang diinginkannya. Sehingga, kedudukan peneliti dapat sekaligus sebagai instrumen langsung(human instrument). ), ini didasarkan pada prinsip no entry no research. Hanya manusialah yang mampu memahami memberikan makna terhadap interaksi antar manusia, gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan.
*Adalah Lektor Kepala pada Program Pascasarjana Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.
Kedudukan peneliti dalam peneltian kualitatif sangat unik, karena peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan sebagai pembuat laporan penelitiannya. Namun demikian kita harus menjaga kemurnian, karenanya kita harus fokus dan melepaskan konsep, atribut, pandangan, keyakinan, faham lain, kalau ingin melakukan penelitian kualitatatif, mengingat pendekatan kualitatif membutuhkan kemurnian dalam melakukan intervensi dan penyelidikan, sehingga apa yang diteliti benar-benar mencerminkan kealamiahan atau naturalitas.
Penelitian kualitatif akan memperoleh kebenaran maksimal, dan diterima oleh mayoritas jika dilakukan dengan menggunakan tahapan metodologis yang tepat dan dilaksanakan dengan kritis dan saksama serta penuh tanggungjawab.Oleh karena itu, tahapan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian hasil penelitian merupakan tahapan penting yang harus dilakukan dalam setiap penelitian.
2. Pengumpulan data penelitian kualitatif
Uraian tentang tahap-tahap penelitian kualitatif ini bersumber dari tiga buah buku dalam Maleong, diantaranya pertama Bogdan (1972) menyajikan tiga tahapan, yaitu 1)pra lapangan, 2) kegiatan lapangan, dan analisis intensif. Kedua, Klirk dan Miller (1986) menyatakan ada empat tahapan yaitu; 1)intervensi, 2)temuan, 3)penafsiran, dan eksplanasi; ketiga Lofland dan Lofland (1984) yang mengajukan sebelas aspek, yaitu; 1)mulai dari tempat anda berada, 2)menilai latar penelitian, 3)masuk lapangan, 4)berada di lapangan, 5)mencatat dengan hati-hati, 6)memikirkan satuan, 7)mengajukan pertanyaan, 8)menjadi tertarik, 9)mengembangkan analisis, 10)menulis laporan, dan 11)membimbing akibat.
Langkah-langkah pengumpulan data melibatkan ( a) menentukan batasan-batasan untuk studi, b) mengumpulkan informasi melalui pengamatan, wawancara, dokumen, dan material visuil, dan c) menetapkan protokol untuk merekam informasi.
Identifikasi parameter untuk pengumpulan data. Gagasan untuk riset kwalitatif adalah untuk secara penuh arti memilih penutur asli ( dokumen atau material visuil) itu akan jawaban terbaik riset. Di luar parameter umum ini, peneliti perlu mempertimbangkan empat parameter yang diusulkan oleh Miles dan Huberman ( 1984): pengaturan riset yg akan berlangsung; para aktor( siapa yang akan diamati atau diwawancarai); peristiwa ( apa yang para aktor akan diamati melakukan atau mewawancarai abaout); dan proses ( mengembangkan alam peristiwa yang dikerjakan oleh para aktor di dalam seting).
Pengumpulan dan pengolahan serta analisis data penelitian sangat ditentukan jenis penelitian kualitatif itu sendiri, ada beberapa jenis penelitian kualitatif seperti; Biografi, studi fenomenologi , grounded reserch, ethnografi, studi kasus dan Action research. Akan tetapi, pekerjaan penting berkenaan pengumpulan data penelitian kualitatif adalah pertama kita harus tahu apa fokus atau tujuan penelitian, kedua rumuskan indikator dan rumuskan garis besar instrumen sebagai pedoman dalam pengambilan data, ketiga siapkan kemampuan peneliti sebagai instrumen. keempat lengkapi kelengkapan alat pengambilan data selain pedoman wawancara (observasi) seperti foto, rekaman (handycam), data statistik, dan catatan lapangan lain termasuk dokumen.
Alat pengumpul data utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, maka alat bantu pengumpul datanya adalah pedoman wawancara, observasi, dan catatan lapangan, serta alat bantu lain seperti foto, rekaman,dan dokumen. Hal-hal penting yang harus diketahui dalam melakukan pengumpulan data melalui alat utama wawancara dan observasi baik selama pendahuluan seperti ciptakan hubungan interpersonal yang baik, strategi atau taktik wawancara seperti wawancara bebas tapi memfokus, pencatatan data wawancara seperti kutipan hasil wawancara, dan kegiatan sesudah wawancara seperti mengecek kualitas dan keakuratan data.
Contoh pedoman wawancara
Mohon Anda memberikan jawaban dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang tersedia jika Anda menyetujuinya atau menuliskan jawaban menurut pendapat Anda pada kolom yang tersedia dengan menyertakan alasannya.
No | Pertanyaan | Jawaban |
1 | Menurut Anda apakah dampak dari keanekaragaman budaya da lam kehidupan masyara kat? | □ mendorong ke arah kemajuan □ menimbulkan perselisihan □ lainnya………………………………………………. ………………………………………………………….. |
Alasan: ……………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………… |
Contoh instrumen observasi
No | RESPON SISWA | ||||
1 | v | 0 | + | v | v |
2 | v | - | v | v | 0 |
3 | + | v | v | v | nv |
Keterangan:
v. respon verbal
nv. non verbal respon
- tidak ada respon
+ respon positif
- respon negatif
Disamping wawancara, catatan lapangan juga merupakan alat pengumpul utama data penelitian kualitatif. Catatan ini berguna sebagai perantara panca indera yaitu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba diungkapkan dalam catatan lapangan. Jadi disini berupa kalimat –kalimat kunci atau pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan seperti frasa, gambar, sketsa, sosiogram, diagram dll.
Contoh catatan lapangan
No | Aspek yang diteliti | Catatan kejadian (deskripsi) | Tanggapan (refleksi) |
Prosedur perekaman data yang harus dilakukan peneliti diantaranya adalah: sebelum memasuki bidang kajian, peneliti kwalitatif merencanakan pendekatan mereka ke responden. Apa yang akan direkam? dan Bagaimana nantinya data itu direkam? Untuk mempermudah kerja peneliti, disusun alat bantu pengumpul data yaitu pertama, lembar panduan observasi yang dilengkapi pedoman wawancara, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan proses pengembangan penelitian, Kedua, lembar refleksi dan reduksi yang digunakan untuk mengakses pandangan dan pengaruhnya terhadap reaksi responden serta terhadap keseluruhan proses yang telah terjadi. Ketiga, juga dilengkapi alat bantu perekam untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan belum tercatat, serta membantu dalam memori ingatan peneliti.
Ringkasan pendekatan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif:
a. kumpulkan catatan penelitian dengan pelaksanaan suatu pengamatan sebagai peserta.
b.kumpulkan catatan penelitian dengan pelaksanaan suatu pengamatan sebagai suatu peninjau
c. melakukan suatu wawancara yang terbuka dan mengambil catatan wawancara.
d. melakukan suatu wawancara yang terbuka, audiotape wawancara, dan mencatat wawancara
e. pelihara suatu catatan jurnal sepanjang penelitian
f. mempunyai suatu penutur asli suatu jurnal sepanjang pelajaran penelitian
g. mengumpulkan surat pribadi dari penutur asli
h. meneliti dokumen publik ( e.g; memo pejabat, material arsip)
i. menguji autobiografi dan riwayat hidup
j. menguji bukti jejak phisik ( e.g; jejak kaki di (dalam) salju)
k. siaran ulang tv dari video suatu situasi sosial atau perorangan/ kelompok.
l. menguji foto atau siaran ulang tv dari video
m. sudahkah penutur asli memfoto atau siaran ulang tv dari video
n. kumpulkan bunyi ( e.g; bunyi musik, suatu ketawa anak, tanduk kereta;mobil menglakson)
3. Pengolahan dan Analisis data dalam Penelitian Kualitatif
Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak, transkrip wawancara yang diketik, atau pita video/ audio tentang percakapan yang berisi penggalan data yang jamak nantinya dipilah-pilah, direduksi dan di analisis. Proses ini dilaksanakan dengan jalan membuat kode dan mengkategorisasikan data. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan rekaman serta hasil refleksi ditulis dalam kartu berdasarkan prosedur pengkodean dalam analisis data kualitatif model Bogdan dan Biklen (1990).
Pengolahan dan analisis data dilakukakn secara reflektif, partisipatif, dan kolaboratif terhadap perkataan, tindakan, dan hasil dokumentasi. Oleh karenanya, pengolahan dan analisis data dilakukan secara terus menerus dan integratif sepanjang penelitian dari awal hingga akhir.
Analisis data, menurut Patton (1980) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor,(1975), mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara foral untuk menemukan tema dan merumuskan ide (hipotesis kerja) seperti yang didasarkan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema atau hipotesis kerja itu.
Langkah-langkah pengolahan dan analisis penelitian kualitatif (Maleong,2004)
- mengembangkan deskripsi yang komprehensif dan teliti.
- mengklasifikasi data
- menemukan fokus
- mengelola data
- membaca dan mengaotasi
- menciptakan kategori
- pemisahan dan pemotongan (editing)
- mengait-ngaitkan data
- membuat hubungan
10. memetakan/ matrik
11. memeriksa keabsahan dan kualitas data
12. menghasilkan sesuatu yang dicari (isu generalisasi/ kecenderungan komitment), biasanya dalam bentuk diagram, tabel, dan teks narasi dsb.
Ada beberapa poin prosedur yang dapat digunakan sebagai petunjuk pengembangan analisis data kualitatif:
1. Sarankan bahwa rencana analisa data akan diselenggarakan sebagai suatu aktivitas secara serempak dengan pengumpulan data, penafsiran data, dan pelaporan naratif tulisan.
Di dalam analisis kualitatif beberapa aktivitas bersama melibatkan perhatian peneliti: mengumpulkan informasi, penyortiran informasi ke dalam kategori, memformat informasi ke dalam suatu cerita atau gambar-an, dan benar-benar menulis teks yang kwalitatif.
2. bagaimana proses analisis kualitatif akan melakukan reduksi/ ringkasan data dan penafsiran. Peneliti mengambil suatu jumlah sangat besar informasi dan menguranginya ke pola teladan tertentu, kategori, atau tema dan kemudian menginterpretasikan informasi ini dengan penggunaan bagan yang dikenal proses ” de-contextualisasi, dan recontextualisasi.”
3. Sebutkan suatu rencana untuk mewakili informasi di dalam acuan/matriks. Mereka menunjukkan hubungan antar kategori informasi, memajang kategori oleh/dengan penutur asli, lokasi, variabel demografis, waktu memesan informasi, peran pemesan, dan banyak lain berbagai kemungkinan.
4. Identifikasi persandian dengan memeriksa prosedur untuk digunakan dalam mengurangi informasi ke tema atau kategori. Proses ini melibatkan apa yang telah disebut ” segmen” informasi ( Tesch, 1990), mengembangkan ” kategori persandian” ( Bogdan, 1992), membangitkan kategori, tema, atau pola teladan ( Marshal, 1989).
Model-model penelitian kualitatif dan pendekatan analisisnya
No | Biography | Phenomenology | Grounded Theory | Ethnography | Case study |
-Stories -Epiphanies -Historical content -Hermenetika | -statements -meanings -meaning themes -general description of the experience | -open coding -axial coding -selective coding -conditional matrix | -description -analysis -interpretation | -description -themes -assertions |
Untuk melakukan pengolahan dan analisis data Bogdan dan Biklen (1975) memberikan petunjuk untuk diikuti, yaitu:
- Bacalah dengan teliti catatan lapangan atau hasil observasi anda.
- Berilah kode pada setiap konteks atau fenomena dari hasil pengumpulan data
- Susunlah menurut tipologinya atau kategisasi
- Kaitkan dengan teori yang mendasari secara kritis
Banyak ragam cara untuk menganalisis data dalam penelitian kualitatif. Maleong menyebut ada tiga model analisis data yaitu: 1) metode perbandingan tetap (constan comparative method) seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan straus dalam buku Discovesy of Grounded Research). 2) Metode analisis data menurut Spradley dalam bukunya Participant observation. Dan 3) metode analisis data menurut Miles and Huberman dalam bukunya Qualitative data analysis. Namun secara umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja atau pendapat hasil konsensus.
Jenis teknik analisis kualitatif
1.Analisis konten—dokumen (analisis wacana/ penafsiran teks).
|
|
|
Content Analysis sering digunakan dalam analisis-analisis venifikasi. Cara kerja atau logika analisis data ini sesungguhnya sama dengan kebanyakan analisis data kuantitatif. Peneliti mulai analisisnya dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebut dengan kriteria-kriteria tertentu serta melakukan prediksi dengan teknik analisis yang tertentu pula. Secara lebih jelas, alur analisis dengan menggunakan Teknik Content Analysisterdapat pada Gambar berikut :
Analisis wacana merupakan salah satu cara mempelajari makna pesan sebagai alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi. Pertama, analisis isi konvensional pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi bersifat nyata (manifest), sedangkan analisis wacana justru berpretensi memfokuskan pada pesan yang tersembunyi (latent). Yang menjadi perhatian bukan hanya pesan tetapi juga makna. Kedua, Analisis isi hanya dapat mempertimbangkan apa yang dikatakan seseorang (what) tetapi tidak dapat menyelidiki bagaimana seseorang mengatakannya(how). Analisis ini memandang sebagai kesatuan isi.
2. Analisis interaksi —
Analisis data kualitatif tersebut, menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1994). Pendekatan tersebut lazim dikenal dengan proses interaktif, yang meliputi: data collection (pengumpuan data), data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) danconclussion drawing/verifyng (penyimpulan atau verifikasi data). Proses interaktif ini dilakukan secara berulang-ulang sampai ditemukan jawaban yang pas, ialah:
- Tidak terdapatnya kasus negatif yang menyanggah.
- Terlihatnya mata rantai yang utuh dan logis.
- Diakui kebenarannya oleh informan kunci.
Analisis data dengan proses interaktif yang dikemukakan oleh Huberman dan Miles (1994) tersebut digambarkan secara jelas sebagaimana pada gambar 1 berikut.
Gambar Analisis Data Model Proses Interaktif.
DData DaD
3.Analisis life history
Life history daam ilmu sosial digunakan sebagai pendekatan untuk melihat bagaimana reaksi, tanggapan,, interpretasi, pandangan dari dalam terhadap diri masyarakat tertentu (outo kritik). Dengan pemahaman melalui life history ini, seorang peneliti akan memperdalam pengertiannya secara kualitatif, mengenai detail persoalan yang sedang dipelajarinya dari orang, kelompok atau masyarakat tertentu, yang tidak dapat diperoleh dari sekedar interview, observasi atau dengan menggunakan quesioner. Contoh pengalaman pribadi seseorang yang sulit dikemukakan dengan kata-kata seperti peristiwa tsunami di aceh, peristiwa pemerkosaan dsb.
Secara lebih khusus penggunaan pendekatan life history dapat dilakukan dengan menggunakan otobiografi, pengalaman hidup pimpinan masyarakat, atau suatu peristiwa luar biasa yang terjadi di masyarakat, atau bahkan dapat digunakan kejadian dalam hal-hal terentu sebagai fokus. Oscar Lewis menyebut life history sebagai rekonstruksi hari kemarin (Recontruction of Days). Ada beberapa pendekatan dalam life history, yaitu
a. Pendekatan tematis (tipical approach)
aktivitas eseorang dideskripsikan berdasarkan sejumlah tema (topics) yang menggunakan konsep-konsep yang biasanya dipakai untuk mempelajari suatu keluarga atau komunitas seperti hubungan social, agama, kultur materiil dsb.
b. Pendekatan otobiografi
Pendekatan ini digunakan untuk menilai seseorang atau komunitas berdasarkan pendapat masing-masing. Penuturan objektif dari masing-masing orang/ keluarga/ komunitas tsb. Sangat membantu kebenaran dan ketepatan data.
c. Pendekatan masalah khusus
Pendekatan ini lebih ditujukan pada masalah khusus atau luar biasa yang menyangkut seseorang. Bagaimana seseorang menghadapi persoalan yang sangat khusus atau luar biasa, dapat mengungkapkan aspek-aspek yang laten dari psikhodinamika suatu keluarga/ seseorang.
d. Pedekatan contruction days
Pendekatan ini tidak terbatas pada bagaimana informan menceriterakan apa yang dialaminya pada hari kemarin, namun dapat pula dipilih hari tertentu berdasarkan kepentingan atau urgensinya, yang penting kronologis dinamika pengalaman hidup seseorang atau informan.
4 Analisis ethnografi
Etnografi sebagai the study of individual cultures, menulis tentang masyarakat secara deskriptif. Namun dewasa ini etnografi tidak hanya merupakan paparan saja,tanpa interpretasi. Artinya dalam mendeskripsikan suatu kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis. Jadi etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analitis suatu kebudayaan kelompok, masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.
Ada tiga teknik analisis dalam etnografi untuk mencari tema-tema budaya, yaitu 1) domain, 2)taksonomi, dan 3)komponensial. Daam analisis domain, hasilnya berupa pengetahuan/ pengertian di tingkat permukaan tentang berbagai domain atau kategori-kategori konseptual (kategori-kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau kategori simbolis tersebut memiliki makna/ pengertian yang lebih luas dari kategori/ simbol.
Dalam analisis taksonomis domain-domain yang dipilih dilacak secara lebih rinci dan mendalam struktur internanya. Untuk itu dilakukan wawancara mendalam dan observasi dengan catatan lapangan. Peneliti tidak hanya berhenti untuk mengetahui sejumlah kategori/ simbol yang tercakup dalam domain, tetapi melacak kemungkinan sub-sub set yang mungkin tercakup da disajikan dalam bentuk diagram kitak, garis-garis, dan simpul-simpul atau bentuk outline. Jadi analisis ini mengorganisasikan atau mengimpun elemen-elemen yang berkesamaan di suatu domain (organizes similarities among elements in domain).
Sementara itu analisiskomponensial tidak mengorganisasikan kesamaan elemen dalam domain, melainkan kontras antar elemen dalam domain yang diperoleh melalui observasi atau wawancara terseleksi.
Tahapan penulisan etnografi
Memilih dan menentukan informan mewawancarai informan mengajukan pertanyaan deskriptif menganalisis hasl wawancara ethnografi elakukan analisis domain mengajukan pertanyaan struktural melakukan analisis taksonomi mengajukan pertanyaan kontras melakukan analisis komponen mencari tema-tema budaya membuat laporan etnografi.
5. Analisis FGD (Focus Group Discussion)
FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang slah dari seseorang peneliti terhadap fokus maslah yang sedang diteliti.
Kalau penelitian dikenakan kepada suatu kelompok atau sampel bertujuan maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan Focus Group Discussion(FGD) atau wawancara kelompok fokus, asumsi teori yang dibangun dapat didasarkan pada interaksi simbolik, seperti makna yang diekspresikan oleh simbol-simbol dalam dialek kata-kata, logat, objek keagamaan, pakaian, bentuk rumah, temperamen dsb.
Ketika FGD digunakan sebagai alat analisis, maka secara singkat penggunaan FGD menggunakan tahapan analisis yang dilakukan peneliti berdasarkan transkrip FGD yang telah dibuat. Ada dua tahapan utama FGD sebagai analisa:
1) tahap diskusi, dengan melibatkan berbagai anggota FGD yang diperoleh berdasarkan kemampuan dan kompetensi formal serta kompetensi penguasaan fokus masalah FGD.
2) Tahap analisis hasil FGD, yang meliputi analisis mikro dan analisis makro Tahap analisis mikro , FGD memiliki langkah-langkah, pertama, melakukan coding terhadap sikap pendapat yang memiliki kesamaan; keduamenentukan kesamaan sikap/ pendapat berdasar kontek berbeda; ketiga,menentukan persamaan istilah yang digunakan, termasuk perbedaan pendapat terhadap istilah yang sama tadi. Keempat, melakukan klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat kelompok berdasar alur diskusi, kelima, mencari hubungan diantara masing-masing kategorisasi yang ada untuk meentukan bentuk bangunan hasil diskusi, keenam, menyiapkan draf laporan FGD untuk diskusi pada kelompok yang lebih besar untuk mendapat masukan yang lebih luas dan mendalam. Tahap analisis makro, tahan ini peneliti tidak saja dapat menemukanhubungan antarmasing-masing kategorisasi, namun juga dapat mengabstraksikan hubungan-hubungan itu pada tingkat yang lebih substansial, menyangkut hubungan antara fenomena-fenomena budaya dan sosial terhadap kategorisasi-kategorisasi itu, bahkan abstraksi itu sampai pada tingkat mengkonstruk pengetahuan baru, mendekontruksi teori, dan merekontruksi teori-teori baru.
Analisis Data Kualitatif dengan Komputer (tidak dibahas kesempatan ini)
Analisis data kualitatif dengan menggunakan komputer banyak model, namun yang relatif banyak digunakan dan cukup popoler adalah yang dinamakan NUD*IST, QSR NUD*IST (Non Numerical Unstructures Data Indexing Searching and Theory Building) adalah sistem software yang fungsional yang berfungsi jamak untuk pengembangan, menunjang dan manajemen proyek analisis data kualitatif.
Kode dan kategori disimpan dan dicari secara fleksibel dalam titik-titik pada sistem indek yang dapat membuat dan mencari pola-pola koding untuk menanyakan tentang makna data. Hasil pencarian disimpan untuk keperluan pertanyaan berikutnya sehingga teori dapat dibangun dan diuji.
Validasi Penelitian Kualitatif
Validasi penelitian dilakukan dengan cara; pertama, trianggulasi, yaitu dengan mencek kebenaran data dan inforasi dala tindakan dengan mengkonfirmasikan pihak lain terutama dengan peneliti mitra, pengajar, siswa dan orang lain yang terlibat dengan penelitian tindakan kelas ini.Kedua, member check, yaitu dengan mengkonfirmasikan berbagai sumber yang sejawat untuk disampaikan kepada pelaksana melalui diskusi balik. Ketiga, yaitu dengan audit-trail, yaitu dengan mencek kebenarannya dengan bukti-bukti temuan (evidences) yang telah diperiksa dan di cek kesahihan pada sumber data. Keempat, expert opinion, yaitu pengecekan dan konsultasi temuan penelitian kepada pakar di bidangnya termasuk pembimbing.
4. Penyajian Hasil Penelitian Kualitatif
Menulis laporan hasil penelitian sesungguhnya cukup berat. Kita memerlukan keahlian dan ketrampilan berfikir, serta pengalaman yang memadai. Sering ditemukan banyak orang pandai dalam bicara dan kaya akan gagasan, namun sulit atau bahkan tidak bisa menuangkannya atau menyajikan dengan baik sehingga gagasanya tidak dapat di mengerti orang lain.
1. Langkah-langkah penulisan atau penyajian hasil penelitian kualitatif
Banyak cara orang melakukan penyajian hasil penelitian, akan tetapi yang umum adalah melalui tahap awal dan tahap penulisan (Lincoln dan Guba,1985). Tahap awal sering disebut sebagai tugas organisasional, yang meliputi , pertama, menyusun materi data sehingga dapat secepatnya tersedia jika diperlukan,.kedua, penyusunan kerangka laporan, ketiga, mengadakan uji silang antara indek bahan data dengan kerangka yang baru disusun.
Setelah tugas organisasional selesai, barulah menginak pada tahapan berikut yaitu tahap penulisan. Tahap penulisan hendaknya mengikuti kerangka atau draf laporan yang telah disusun. Penyajian hasil penelitian melaporkan fakta-fakta yang sebenarnya dan atas kajian yang mendalam, dan hendaknya senantiasa mengaitkannya dengan hasil penelaahan kepustakaan, sehingga tulisan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Teknik Penyajian Hasil Penelitian
a. Cara penulisan
Cara penulisan hasil penelitian harus mengikuti focus penelitian. Fokus ini dapat berupa tesis, tema, atau topic. Tesis adalah proporsi yang diajukan kemudian diikuti argumentasi. Tema, adalah beberapa konsep yang muncul dari data, biasanya dirumuskan dalam tingkatan abstraksi yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang universal. Topik adalah satuan aspek dan ide yang diteliti, dan biasanya tidak abstrak tapi bersifat deskriptif.
b. Gaya penulisan
Gaya penulisan sangat tergantung kepada stile penulis. Kadang ada penulis yang sangat formal, tradisional. Tapi ada juga yang gaya penulisannya sangat longgar, deskriptif, menceriterakan peristiwa berkepanjangan baru menarik kesimpulan. Pada gaya formal tradisional penyajian secara didaktis. Sejak awal penyajian sangat argumentatif, perspektif dan dilengkapi dengan data-data. Sementara gaya yang agak kontroversial tidak beraturan, namun kadang juga menarik, seperti kalau kita membaca novel. Kita terbawa arus suasana tulisan.
3. Petunjuk Penyajian Hasil Penelitian
- Penyajian/penulisan hendaknya dilakukan secara informal
- Penyajian/ penulisan hendaknya mencerminkan keadaan sebenarnya
- Penulis menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan
- d.Penulis hendaknya menjaga kode etik dan menjaga kerahasiaan subjek.
- Penulis hendaknya mengaudit data
- Penulis harus memiliki komitmen atas laporannya.
4. Penelaahan Hasil Penelitian
Untuk menjaga sajian dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu dilakukan penelaahan (review) terhadap hasil penelitian. Lincoln dan Guba (1985) memberikan beberapa butir pertanyaan sebagai patokan:
- Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggambarkan keadaan sebenarnya?
- Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau interpretasi?
- Apakah ada data atau informasi penting yang dibuang?
- Apakah penafsiran yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan subje?
- Apakah kerahasiaan sudah benar terjamin?
- Apakah ada persoalan hangat dan sensitif masuk dalam laporan?
Penelaahan sebaiknya dilakukan tidak hanya cukup sekali, setidaknya dilakukan secara internal atau lingkup anggota tim, dan juga dilakukan secara external yaitu melibatkan pihak luar, serta bersama-sama dalam forum yang luas seperti seminar.
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan and Biklen. 1982. Qualitative Research For Education. Toroto: Alyn and Bacon
Burhan Bungin, 2003, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
____________,2004, Metode Penelitian kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Creswell, John W, 1998. Qualitative Inquiry and Research Design, New Delhi: SAGE Publication.
____________, 1994. Research Design. Qualitative and Quantitative Aprroach. New Delhi: SAGE Publication.
Deddy Mulyana, 2003, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya.
Chaedar Alwasilah. 2003. Pokoknya Kualitatif, dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif.
Elliot, John, 1991. Action Resarch for Educational Change. Philadelphia: Open University Press.
Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press.
Miles, Matthew dan Hubermans, 1992, Analisis data kualitatif, Jakarta: UI Press.
Loraine Blaxter dkk. 1996. How to Research. Philadhelpia: Open University Press.
Maurice Balson.1992. Understanding Classroom Behaviour.Australia: ACER
Kemmis and Taggart. 1982. The Action Research Planner. Deakin University.
Jorgensen, DannyL. 1989. Participant Obsevation. AMetodology for Human Studies. New Delhi: SAGE Publication.
Glaser, Barney G. 1967. The Discovery of Grounded Theory, Strategies for Qualitative Research). New York: Aldine
Lincoln and Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. New Delhi: SAGE Publication
Spradley, James,1979, The Ethnographic Interview, New York: Holt Rinehart and Winston.
Silverman, David. 1993. Interpreting Qualitative Data. New Delhi SAGE Publication.
Schumacher and Mc Millan. 2001. Research in Education. New York: Longman
Strauss, Anselm and Juliet Corbin, 2003. Dasar-dasar penelitian kulitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
__________________________, 1993. Qualitative Analysis for Social Scientists. Cambridge: Cambridge University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar