Ketika dia pergi sekolah pada sabtu pagi, ia terkejut banget dan juga senang karena syutting sebuah sinetron terbaru Johan yang berjudul Kemal bukan pecundang. Ketika melihat itu ia langsung mencoba mencari Johan. Sayang Johan saat itu memang belum datang karena dia datang agak telat. Bel tanda masuk pun berbunyi. Ketika di dalam kelas Rietta, sapa saja Etta ini tidak konsen saat ia belajar.


Setelah mereka mengantarkan buku itu. Etta lalu berkata ” Eh...makasih ya, lo udah mau bantuin gue bawa buku ke perpus”. ”oh ya nggak papa ko’’ Terus tiba – tiba Johan berkata ” Oh ya kita belum kenalan, gue Johan, lo?” lalu Etta berkata ” Gue penggemar lo, eh...maksud gue, gue Rietta atau panggil aja Etta” Terus Johan agak bingung dan bertanya ” Apa lo bilang, lo penggemar gue,” Etta kebingungan dan bilang ” Eh...iya gue idolain lo banget”. Johan hanya bilang oh dan juga bilang makasih karena Etta udah mengidolakan dia.
Jam syutting pun berakhir, walau jam sekolah masih belum berakhir para artis-artis sudah pada bubaran, karena takut penggemar - penggemarnya mengejar mereka. Setelah setengah jam syutting berakhir, jam sekolah pun bubar. Ketika Etta keluar sekolah dan melewati sebuah mobil Jaguar berwarna merah, tiba-tiba aja ada yang menarik tangan Etta dan berkata ” Tunggu”! Saat Etta berbalik badan ternyata itu Johan. Kemudian Johan mengajak Etta untuk jalan sama dia karena Etta sudah menidolakannya. Saat mereka jalan, mereka makan,trus Etta juga dibelikan baju,boneka,dan main game bareng. Kemudian mereka fotobox banyak banget. Lalu hasilnya diberikan ke Etta.
Saat Etta sampai dirumah ia langsung mandi dan tidur. Sebelum tidur Etta sempat mengingat-ingat moment tadi dan sempat menghayal jika ia menjadi pacar artis. ” Hei Etta tunggu, ada yang pengen gue bicarain ma lo?’’ lalu Etta menanggapinya”Ada apa” ”Eh...Ta,gue selama udah ngerasiain ini sama lo, dan sekarang gue pengen bilang bahwa gue pengen banget lo jadi pacar gue?’’ lalu Etta termenung” Gimana ya,eh aku mau Han” Hati pun menjadi senang. Tok...tok...tok suara pintu berbunyi dan suara teriakan ”ta...Etta bangun”. Heh....ternyata hanya mimpi, lalu dia berkata’Hanya mimpi,coba bisa kenyataan,” lalu terdengar lagi ” ta kamu udah bangu, cepetan ini udah jam 6 lewat 30 lo ntar kamu telat” Etta terkejut” hah 6 lewat 30, gawat bisa telat gue, iya mi,bentaran lagi Etta pergi”.
Saat ia berlari – lari dijalan karena ia udah ketinggalan bus pelajar. Tiba-tiba mobil BMW silver berhenti didepannya. Dan keluar Johan dari mobil itu. Lalu Johan mengajak Etta untuk ke sekolah bareng. Akhirnya Etta datang kesekolah hanya terlambat sedikit. Kemudian Etta berlari, tapi pada saat dia masuk,kelas bu Merry yang terkenal garang melarang dia masuk karena dia telat 3 menit lebih 34 detik. Kemudian Etta memohon mohon tetap saja tidakk diijinkan. Kemudian Etta hanya duduk di dekat orang syutting. Johan melihat Etta yang termenung tidak masuk
kelas itu, ia langsung menyam,perinnya. ”Ta,lo nggak masuk kelas?’’ ”Enggak!’’ ”Kenapa?”,”Karna gue telat 3 menit lewat beberapa detik” Lalu Johan menarik Etta dan sambil berkata Ikut gue, lalu Etta bilang ”Mau keman?” ”udah ikut aja”
Sesampainya didepan kelas dan masuk, lalu Johan bilang ” Selamat pagi bu, saya minta izin agar Etta diizinkan masuk!” Ibu pun bertanya mengapa dia bisa telat ” Begini bu, tadi saya melihat dia sedang berlari dijalan lalu, saya tolong, katanya dia dikejar- kejar orang, begitu bu!’’ Apa benar itu Etta? ” Eh...I..iiya bu,bener!” Ya silahkan masuk.
Setelah itu, pada jam istirahat Etta nyamperin Johan. ” Han, bisa ngomong bentar nggak?” ” iya, ada apa?’’ Etta lalu bertanya mengapa dia bohong,trus Johan bilang ” biar lo bisa masuk ke kelas’’ Etta langsung berterima kasih. Setelah kejadian yang banyak terjadi mereka makin akrab. Setelah mereka sering jalan selama sebulan itu. Suatu malam di suatu cafe, Etta cerita bahwa dia pernah bermimpi bahwa dia menjadi pacar Johan. Trus Johan bilang ”kalo gue nembak lo beneran, lo mau terima gue?” Etta mendadak kehilangan otaknya” Ah...lo bercanda,mana mau lo sama gue,sedangkan gue kan hanya orang biasa!” ” Ta,gue serius lo mau nggak jadi pacar gue?” Mendengar itu hati Etta menjadi senang ”Gue mau”. Lalu mereka pun jadian, dan impian Etta pun terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar